• Tentang Desa Alas Rajah

    Desa Alas Rajeh merupakan salah satu desa di Kecamatan Blega, Kabupaten Bangkalan. Jarak tempuh dari Pasar Blega mencapai kurang lebih 5 Kilometer. Secara geografis, desa ini merupakan daerah perbukitan.

  • KKN UTM Kelompok 39

    Perkumpulan Manusia Super Dengan Kekuatan Spektakuler

  • Produk Unggulan

    Produk yang terbuat dari hasil alam Alas Rajah

  • Pendidikan

    Melalui pendidikan kita memajukan desa Alas Rajah

  • Surga Tersembunyi

    Potensi alam desa Alas Rajah.

Penutupan KKN-T 39

 

Foto bersama Kepala Desa dan Perangkat Desa Alas Rajah


27 hari telah berlalu, program kerja yang kami rencanakan alhamdulillah berjalan dengan lancar. Meski ada beberapa kendala yang kami temui namun kami tetap berupaya untuk menuntaskan kegiatan yang telah direncanakan.

Penutupan ini terkesan biasa-biasa saja dan tidak ada meriahnya. Bukan kenapa, tapi kami masih iba terhadap kenangan yang masih melekat di diri kami. Sebenarnya kami belum siap untuk mengadakan acara penutupan ini. Kami masih ingin tetap disini, di desa yang sejuk nan asri.

Ibarat pepatah mengatakan “ingin memeluk gunung namun apadaya tangan tidak sampai” ungkapan ini seakan menyandra diri kami, kami rindu rumah namun kami belum siap untuk berpisah. Maafkan kami yang banyak salah ini, selalu membuat ribut desa ini, suka brisik tiap hari, kami mohon maaf kepada perangakat desa dan tokoh masyarakat khusunya kepada Kepala Desa Alas Rajah dan kelurganya.

Terima kasih kepada Kepala Desa Bapak H. Mathaki, Umi, Mbak Mumu, Kak Muhari dan seluruh keluarga yang sudah bersedia menerima kami, terimaksih juga kepada perangkat desa, tokoh-tokoh masayarakat dan masyarakat sekitar sini. Semoga di lain kesempatan kami bisa silaturahmi kembali, Salam Hormat dari KKN-T kelompok 39 yang banyak salah ini.


Share:

Seminar Pendidikan di MTs dan MA Raudatus Salam

 

Foto pemateri (DPL) bersama siswa-siswi MTs dan MA Raudlatus Salam


Pendidikan adalah satu hal penting dalam memajukan tingkat Sumber Daya Manusia (SDM) yang dapat berpengaruh dalam jangka panjang pada peningkatan perekonomian. Dengan tingkat pendidikan yang tinggi maka akan mendongkrak tingkat kecakapan masyarakat yang pada gilirannya akan mendorong tumbuhnya keterampilan kewirausahaan, lapangan kerja baru, sehingga akan membantu program pemerintah dalam mengurangi jumlah pengangguran dan kemiskinan.

Presentase pendidikam di desa Alas Rajah bisa dibilang rendah hal ini dapat dilihat dari sedikitnya masyarakat yang melanjutkan pendidikan ke bangku perkuliahan.

Oleh karenanya kami KKN Kelompok 39 mengadakan kegiatan Seminar Pendidikan dengan tema “Wajah Kurikulum Merdeka yang Menyenangkan” kegiatan ini bertujuan memberikan pemahaman akan pentingnya pendidikan dan sebagai motivasi belajar khususnya kepada siswa-siswi MTs dan MA Raudlatus Salam dengan harapan siswa-siswi nantinya bisa melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.


Share:

Bersih-Bersih Jalan Bersama Warga

 

Foto saat bersih-bersih di salah satu ruas jalan Alas Rajah


Salah satu kegiatan yang dilakukan teman-teman KKN adalah bersih-bersih di jalan menuju Alas Rajah. Hal ini dilakukan karena banyaknya dedaunan dan pohon-pohon yang menghalangi jalan sehingga inisiatif tersebut muncul dari warga dan teman-teman KKN membantunya.

Kegiatan bersih-bersih dilakukan mulai dari pagi hingga siang hari dan dilanjutkan lagi keesokan harinya. Kejadian lucupun ada disela-sela lelah menyapa kami, salah satu dari anggota kelompok kami yang hanya melihat teman-teman lain bersih-bersih menjadi sasaran. Celetukanpun datang dari teman-teman yang lain “paling bersih itu tangannya si Anu” sambil ia tertawa kecil. Sontak teman-teman yang lainpun ikut tertawa olehnya.

Keseruan itu berakhir dengan lelah yang tergenggam, kamipun pulang untuk beristirahat dan untuk mengerjakan program kerja lain yang belum selesai, terimaksih untuk rasa lelah hari ini, semoga dilain kesempatan kami bisa berkumpul.


Share:

Program Mengajar KKN-T 39

 

Foto saat perpisahan dengan siswa-siswi MI Baitur Rahman, Konyik


Pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan, keterampilan, serta keterampilan kelompok orang yang ditirunkan dari generasi ke generasi selanjutnya melalui pengajaran, penelitain serta pelatihan. Pendidikan sebagai ujung tombak dari majunya sebuah negara, tanpa pendidikan niscaya dunia gelap gulita. Tujuan adanya pendidikan sebagai salah satu langkah untuk mencerdaskan anak bangsa. Hal ini tercantum dalam naskah pembukaan UUD 1945 Aleniea ke IV.

Sebagai salah satu upaya mencerdaskan kehidupan anak bangsa mahasiswa KKN-T kelompok 39 ikut serta mengajar di Sekolah-sekolah yang ada di desa Alasrajah. Diantaranya SDN 1 Alasrajah, SDN 2 Alas Rajah, MTs Raudlatus Salam, dan MI Baiturrahman. Program mengajar tersebut dilakukan mulai sejak tanggal 04 Januari hingga tanggal 13 Januari 2023.

Siswa-siswi di desa Alasrajah sangat antusias dan penuh semangat melihat kedatangan mahasiswa KKN. Mereka bersorak gembira menyapa kakak-kakak disetiap harinya.


Share:

Out Bound Bersama Siswa-Siswi SD Se-Desa Alas Rajah

 

Foto saat persiapan Out Bound di Bumi Perkemahan Alas Musim


Out Bound merupakan kegiatan yang dilakukan di alam terbuka dengan simulasi pernainan baik individu maupun kelompok. Out bound juga dapat dikatakan sebagai program pendidikan luar ruangan yang kadang-kadang melibatkan pengalaman berbasis hutan belantara, perumahan atau perjalanan.

Salah satu kegiatan yang dilakukan KKN-T kelompok 39 UTM adalah Out Bound bersama siswa-siswi SDN se-desa Alasrajah yang dilaksanakan pada Sabtu, 14 Januari 2023 dengan tujuan untuk memupuk daya semangat siswa-siawi.

Kagiatan tersebut berlangsung mulai pukul 08.00 s/d pukul 12.00 WIB. Ada beberapa perlombaan yang dilombakan seperti memasukkan paku dalam botol, transfer karet dan berbagai macam outboud seru lainnya.

Kegiatan outbound diakhiri dengan pembagian hadiah bagi pemenang lomba serta pemberian cindra mata terhadap sekolah-sekolah yang terlibat dalam kegiatan tersebut.


Share:

Ziarah dan bersih-bersih Bhuju' Konyik Alas Rajah

 

Foto saat bersih-bersih salah satu Bhuju’ di Dusun Konyik


Ziarah kubur sudah menjadi hal yang lumrah bagi masyarakat Madura khususnya Bangkalan. Hal ini juga dilakukan oleh mahasiswa KKN-T 39 UTM bersama direktur Bumdes Alam Musim desa Alarajah kepada salah satu Bhuju’ yang ada di desa Alasrajah tapatnya terletak di Dusun Konyik, Alasrajah, Blega, Bangkalan.

Tujuan dari ziarah ini untuk malakukan tawassul kepada para masyaikh atau para leluhur desa. Selain untuk tawassul, ziarah ini juga bertujuan untuk mengingatkan manuasia kepada kematian sehingga diharapkan dapat selalu beribadah kepada Alloh SWT.

Setelah ziarah usai mahasiswa KKN melanjutkan dengan bersih-bersih disekitar makam hingga menjelang sore hari. 


Share:

Pemasangan Plang/Petunjuk Jalan di Desa Alas Rajah

 

Foto sesaat setelah pemasangan plang/petunjuk jalan di pintu masuk desa



Sebagai salah satu pengabdian nyata terhadap masyarakat dan bentuk kenang-kenangan, mahasiswa KKN-T 39 UTM memasang plang nama atau petunjuk jalan di setiap dusun yang ada di desa Alasrajah. Hal ini dilakukan di selang waktu rehat dari setelah melaksanakan program kerja KKN.

Pemasangan plang nama jalan ini bukan tanpa tujuan melainkan untuk memberikan petuntuk/arah dari setiap adanya belokan, pertigaan, atau perempatan jalan menuju desa Alasrajah. Dengan demikian diharapkan pendatang baru yang mahu memasuki kawasan desa Alasrajah dapat sedikit terbantu.


Share:

Pengembangan Wisata Bumi Perkemahan dan Agrowisata

 

Wisata Bumi Perkemahan dan Agrowisata terletak di desa Alas Rajah, Kecamatan Blega, Kabupaten Bangkalan. Wisata Bumi Perkemahan dan Agrowisata ini dikelola BUMDesa Alas Musim desa Alas Rajah. Wisata ini merupakan penggabungan dua konsep, yaitu wisata bumi perkemahan dan wisata agro dan merupakan satu-satunya di Kabupaten Bangkalan.

Meski wisata ini belum dibuka secara resmi, namun sudah banyak pengunjung yang datang dari berbagai kecamatan di Bangkalan bahkan ada juga yang dari luar pulau madura seperti Kota Nganjuk, Probolinggo, Gresik, Sidoarjo, Mojokerto, Surabaya dan bahkan sampai bermalam di Wisata Bumi Perkemahan tersebut.

Di tahun 2023 ini, diharapkan adanya lonjakan pengunjung khususnya dari luar pulau madura sehingga dapat meningkatkan perekonomian warga sekitar, terjadi perputaran ekonomi yang cepat dan bertambahnya UMKM baru.

Share:

Aksi Tanam 1.000 Pohon besama Siswa-Siswi Se-desa Alas Rajah

 

Foto Koordes KKN dan Kepala Desa saat penanaman 1000 pohon


Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata – Tematik (KKN-T) Kelompok 39 Universitas Trunojoyo Madura Mengadakan kegiatan penanaman 1000 pohon bersama siswa-siswi se-Desa Alas Rajah, Sabtu (14/01/2023)

Kegiatan penanaman 1000 pohon oleh KKN-T 39 ini dilakukan di Bumi Perkemahan Arajah, Kecamatan Blega, Kabupaten Bangkalan yang bekerja sama dengan Bumdes Alas Musim Desa Alas Rajah dengan mengusung tema Go Green.

Kegiatan penanaman pohon ini dilaksanakan sebagai salah satu program kerja kelompok 39 UTM periode Desember-Januari 2023. Dilaksanakan kegiatan penanaman pohon memiliki tujuan untuk mengurangi pemanasan global yang menjadikan lingkungan di Desa Alas Rajah tetap asri dan  mengurangi kemungkinan terjadinya tanah longsor di lokasi.

Pelaksanaan penanaman pohon tersebut di lakukan bersama Kepala Desa Alas Rajah Bapak H. Mathaki, Direktur Bumdes Alas Musim, siswa-siswi SDN se-Desa Alas Rajah beserta mahasiswa KKN-T 39 UTM.

Juhri, selaku Koordinator Desa KKN-T 39 mengatakan Kegiatan penanaman pohon seperti ini seharusnya sering dilakukan supaya keasrian desa tetap terjaga.

“Kegiatan seperti ini sangat bermanfaat bagi masyarakat desa sekitar untuk mencegah terjadinya longsor dan pergeseran tanah” ujarnya dalam sambutan

Selain  program kerja KKN 39, penanaman 1000 pohon ini merupakan salah satu bentuk pengabdian terhadap masyarakat dan membantu agar lingkungan sekitar lebih asri.

“Penanaman pohon ini untuk menjaga lingkungan hidup sekitar tetap hijau dan asri” lanjutnya.

Foto Kordes KKN bersama Direktur Bumdes Alas Musim


Dalam kegiatan yang sama Muhari, S.Pd. Selaku Direktur Bumdes Alas Musim Desa Alas Rajah menyampaikan penanaman pohon ini selain untuk menjaga keasrian desa juga sebagai edukasi kepada siswa-siswi bahwa pentingnya kepedulian kepada desa mulai sejak dini.

“Saya berharap penanaman pohon ini bukan hanya untuk desa dan masyarakat sekitar tapi juga menjadi edukasi kepada siswa-siswi se-Desa Alas Rajah bahwa pentingnya menjaga lingkungan sedari waktu dini” ungkapnya

Setelah kegiatan penanaman pohon selesai, mahasiswa KKN 39 melanjutkan kegiatan dengan melakukan Out Bound bersama siswa-siswi dan ditutup dengan pemberian cindra mata kepada sekolah-sekolah yang ikut berpartisipasi dalam kegiatan tersebut.

 (Penulis : Juhri)


Share:

Infrastuktur Desa Alas Rajah

 

Foto bersama siswa-siswi saat perpisahan mengajar


   Di desa Alas Raja terdapat lembaga pendidikan baik Formal atau nonformal. pendidikan Formal diantaranya SDN Alas Rajah 1, SDN Alas Rajah 2, SDN Alas Rajah 3, MI Baitur Rahman, dan MTS Raudholus Salam.  Adapun yang nonformal terdapat madrasah Diniyah Baitur Rahman yang berada di Dusun konyik Alas rajah Madrasah Diniyah tersebut Biasanya digunakan oleh-anak-anak selepas melaksanakan Pendidikan Formal mulai dari Pukul 12-00 – 15-00, selain itu terdapat Surau yang biasanya digunakan oleh anak-anak mengaji selepas sholat maghrib

Foto bersama siswa-siswi SDN 2 Alasrajah, Dusun Lajing Barat



Desa Alas Rajah mempunyai tiga Masjid, masing- masing terdapat di Dusun Konyik, Dusun Lajing Timur dan Dusun  Lajing Barat. Jalan yang menghubungkan antar dusun desa sudah menggunakan aspal. Pembangunan jalan beraspal ini kebanyakan merupakan program PNPM Mandiri.

Desa Alas Rajah mempunyai dua Klinik terdiri dari Poskesdes yang terletak di Dusun Konyik yang bersebelahan dengan Balai Desa Alas Rajah. Poskesdes ini Biasanya lebih Banyak digunakan untuk Orang Melahirkan, dan Cek Kandungan, Selain itu terdapat Puskesdes Pembantu yang terdapat di Dusun Lajing Barat yang biasanya di manfaatkan oleh masyarakat sekitar untuk Berobat  Rawat Inap Cek Kesehatan dll.

Alas Rajah punya dua sumber mata air dari pengunungan dan terdapat beberapa Sungai. Untuk menghu-bungkan daerah yang terpisah oleh aliran sungai  yang cukup besar dibangun sebuah jembatan yang dibuat secara gotong royong oleh warga.

Untuk pusat pemerintahan desa dipusatkan Di Balai Desa Alas Rajah yang terletak di dusun Konyik untuk penyaluran bantuan dari pemerintah sampai proses diskusi masyarakat Dan Terkadang juga di rumah bapak Kepala Desa Alas Rajah untuk melakukan musyawarah.

Salah satu tugas kepala desa (Klebun) adalah membuat keputusan. Dalam hal satu ini Klebun Alas Rajah biasanya berdiskusi dengan lima Pamong (aparatur pemerintah) yang terdiri dari 6 Kepala Dusun dan satu Carek (Sekretaris) desa. Pola komunikasi antara Klebun, Pamong dan warganya adalah dengan kompolan atau musyawarah. Saat ini Klebun sudah menggunakan ponsel dan terdapat Grup Whatsapp untuk mengundang atau menghubungi Pamong-pamongnya.  Dan  Speaker  atau  TOA Masjid  menjadi sebuah alat komunikasi apabila ada pengumuman penting terkait sebuah acara, kejadian atau pengumuman penting lainnya.


Share:

Potensi dan Sumber Daya Desa Alas Rajah

 

Foto pertanian kedelai warga, Dusun Alas Rajah


Desa Alas Rajah memiliki potensi yang sangat besar, baik sumber daya alam, sumber daya manusia maupun kelembagaan / organisasi, namun potensi sumber daya yang ada belum benar-benar optimal untuk diberdayakan.

  1. Lahan pertanian (sawah) seluas 250 Ha yang masih dapat ditingkatkan produktifitasnya karena saat ini belum dikerjakan secara optimal.
  2. Adanya Bumi Perkemahan dan Agro Wisata yang dapat dikembangkan yang terletak di salah satu dusun di desa Alas Rajah.
  3. Tersedianya pakan ternak yang baik untuk mengembangkan peternakan seperti sapi, kambing dan ternak lain, mengingat usaha ini baru menjadi usaha sampingan.
  4. Banyaknya sisa kotoran ternak sapi dan kambing, memungkinkan untuk dikembangkan usaha pembuatan pupuk organik.

Sumber Daya Manusia

  1. Kehidupan warga masyarakat yang dan masa ke masa relatif teratur dan terjaga adatnya.
  2. Besarnya penduduk usia produktif disertai etos kerja masyarakat yang tinggi.
  3. Terpeliharanya budaya rembug/musyawaroh di desa dalam penyelesaian permasalahan.
  4. Cukup tingginya partisipasi dalam pembangunan desa.
  5. Masih hidupnya tradisi gotong royong dan kerja bakti masyarakat. Inilah salah satu bentuk partisipasi warga.
  6. Besamya sumber daya perempuan usia produktif sebagai tenaga produktif yang dapat mendorong potensi industri rumah tangga.
  7. Terpeliharanya budaya saling membantu diantara warga masyarakat.
  8. Kemampuan bertani yang diwariskan secara turun-temurun.
  9. Adanya kader kesehatan yang cukup, dari bidan sampai para kader di poskesdes.
  10. Adanya penduduk yang punya keterampilan dalam pembuatan mebel

Share:

Ekonomi/Mata Pencaharian Desa Alas Rajah

 

Foto disaat membantu warga metelin kacang


Ekonomi merupakan suatau hal penting dalam kehidupan masyarakat karena merupakan ujung tobak dan keberlangsungan hidup masyarakat. Secara sederhana perekonomia masyarakat dapat dibagi menjadi beberapa golongan anatara lain :

Pertanian; kebanyakan warga masyarakat desa Alas Rajah adalah petani kedelai, jagung, padi, dan kacang. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat desa Alas Rajah sama seperti pada umumnya masyarakat madura yang kebanyakan bercocok tanam.

Foto saat kunjungan ke pemilik UMKM tusuk sate, Lajing Timur


Industri; industri yang berkembang di desa Alas Rajah ini beragam antara lain pembuat tusuk sate, krupuk, industri mebel, dan produksi tahu. Untuk industri tusuk sate cukup banyak biasanya pengerjaannya dilakukan oleh ibu-ibu/bapak-bapak untuk mengisi waktu senggang mereka, umumnya pekerjaan membuat tusuk sate hanya dibuat pekerjaan sampingan karena masyarakat disini hanya membuat setengah hari atau bahkan kurang. Masyarakat hanya mengisi waktu luang sepulang dari sawah untuk bertani. Untuk industri mebel umumnya memproduksi berbagai bentuk misalnya, lemari ukir, kursi, meja, dll. Kesulitan yang dihadapi lebih ke bagaimana memasarkannya karena lokasi desa yang berada dipedalaman dan jauh dari jalan utama. Produksinya hanya sebatas pesanan yang ada, untuk peralatan yang dipakai sudah milik sendiri. Untuk produksi tahu kata masyarakat sekitar sudah mulai jarang dilakukan karena kurangnya SDM yang memadai.

Foto mesin penajam tusuk sate, Lajing Timur

Status sosial; status sosial merupakan kedudukan seseorang dalam suatu kelompok masyarakat yang dapat dinilai dari beberapa indikator antara lain pendapatan, pendidikan, dan tingkat buta aksara. Melihat dari pekerjaan umum masyarakat disini yang mayoritas petani untuk pendapatan rata-rata tidak dapat ditaksir namun mayoritas pendapatan masyarakat kurang lebih  dibawah Rp. 500.000,-. Hal ini karena dipengaruhi tingkat pendidikan masyarakat yang juga rendah sehingga yang mempunyai pekerjaan sebagai PNS hanya beberapa saja. Umumnya pendidikan terakhir masyarakat hanya tamat SD/SMP saja karena setelah lulus kebanyakan merantau atau menikah.




Share:

Keadaan Sosial Desa Alas Rajah

 

Foto musyawaroh/rembug desa bersama Kades


Dengan adanya perubahan dinamika politik dan sistem politik di Indonesia yang lebih demokratis, memberikan pengaruh kepada masyarakat untuk menerapkan suatu mekanisme politik yang dipandang lebih demokratis. Dalam konteks politik local Desa Alas Rajah, hal ini tergambar dalam pemilihan Kepala Desa dan pemilihan-pemilihan lain seperti pilleg, pilpres, pemillukada, dan pimilugub yang juga melibatkan warga masyarakat desa secara umum. Khusus untuk pemilihan kepala Desa Alas Rajah, sebagaimana tradisi kepala desa di Madura, biasanya para pesertanya adalah mereka yang memiliki hubungan dengan elit kepala desa yang lama. Hal ini tidak terlepas dari anggapan masyarakat banyak di desa-desa bahwa jabatan kepala desa adalah jabatan garis tangan keluarga-keluarga tersebut.

Jabatan kepala desa merupakan jabatan yang tidak serta merta dapat diwariskan kepada anak cucu. Mereka dipilih karena kecerdasan, etos kerja, kejujuran dan kedekatannya dengan warga desa. Kepala desa bisa diganti sebelum masa jabatannya habis, jika ia melanggar peraturan maupun norma-norma yang berlaku. Begitu pula ia bisa diganti jika la berhalangan tetap. Karena demikian, maka setiap orang yang memiliki dan memenuhi syarat-syarat yang sudah ditentukan dalam perundangan dan peraturan yang berlaku, bisa mengajukan diri untuk mendaftar menjadi kandidat kepala desa Pilihan kepala Desa bagi warga masyarakat Desa Alas Rajah seperti acara perayaan desa (pesta rakyat).

Walaupun pola kepemimpinan ada di Kepala Desa namun mekanisme pengambilan keputusan selalu ada pelibatan masyarakat baik lewat lembaga resmi desa seperti Badan Permusyawaratan Desa maupun lewat masyarakat langsung. Dengan demikian terlihat bahwa pola kepemimpinan di Wilayah Desa Alas Rajah  mengedepankan pola kepemimpinan yang demokratis.

Berdasarkan deskripsi beberapa fakta di atas, dapat dipahami bahwa Desa Alas Rajah mempunyai dinamika politik lokal yang bagus. Hal ini terlihat baik dari segi pola kepemimpinan, mekanisme pemilihan kepemimpinan, sampai dengan partisipasi masyarakat dalam menerapkan sistem politik demokratis ke dalam kehidupan politik lokal. Tetapi terhadap minat politik daerah dan nasional terlihat masih kurang antusias. Hal ini dapat dimengerti dikarenakan dinamika politik nasional dalam kehidupan keseharian masyarakat Desa Alas Rajah kurang mempunyai greget terutama yang berkaitan dengan permasalahan, kebutuhan dan kepentingan masyarakat secara langsung.

Budaya masyarakat Madura sangat terasa di Desa Alas Rajah dalam hal kegiatan agama Islam misalnya, suasananya sangat dipengaruhi oleh aspek budaya dan sosial Madura. Hal ini tergambar dari masih adanya budaya slametan, tahlilan, dan lainnya, yang semuanya merefleksikan sisi-sisi akulturasi budaya Islam di madura.

Dengan semakin terbukanya masyarakat terhadap arus informasi hal-hal lama ini mulai mendapat respon dan tafsir balik dari masyarakat. Hal ini menandai babak baru dinamika sosial dan budaya, sekaligus tantangan baru bersama masyarakat Desa Alas Rajah. Dalam rangka merespon tradisi lama ini telah mewabah dan menjamur kelembagaan sosial, politik agama, dan budaya di Desa Alas Rajah. Tentunya hal ini membutuhkan kearifan tersendiri, sebab walaupun secara budaya berlembaga dan berorganisasi adalah baik tetapi secara sosiologis ia akan beresiko menghadirkan kerawanan dan konflik sosial.

Dalam catatan sejarah, selama ini belum pernah terjadi bencana alam dan social yang cukup berarti di Desa Alas Rajah. Isu-isu terkait tema ini, seperti kemiskinan  dan bencana alam, tidak sampai pada titik kronis yang membahayakan masyarakat dan sosial.

Share:

Popular Posts

Instagram

Recent Posts