“POTRET
PENDIDIKAN DAERAH TERPENCIL”
Pendidikan adalah suatu hal yang
mutlak bagi warga negara Indonesia. Pendidikan adalah jalan yang terbaik untuk
meningkatkan taraf kehidupan sebuah generasi tak terkecuali di Indonesia.
Dimana Indonesia sebagai salah satu negara yang memiliki kemajemukan dalam
berbagi dimensi kehidupan, baik sosio-kultur, politik, ekonomi, juga kondisi
geografis dan topografi alamnya.
Pendidikan di Indonesia belum
merata. Kesenjangan kualitas pendidikan antara di kota dengan di daerah
terpencil masih tinggi. Masih banyak sekolah. Sekolah-sekolah di daerah terpencil
yang masih belum mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah Indonesia. Salah
satunya pendidikan di desa terpencil perbatasan kota Bangkalan dan Sampang
pulau Madura yakni desa “ Alas Rajeh”
Pagi itu ketika matahari belum
menampakkan sinarnya, anggota KKN 39 sudah siap menjalankan tugasnnya
masing-masing. Tugas hari ini yakni mengajar di sekolah-sekolah yang ada di
desa Alas Rajeh dan itu juga termasuk dalam salah satu proker kami. Sebelum
berangkat kami tak lupa sarapan terlebih dahulu, setelah sarapan. Kordes
membawakan bekal dengan kata-kata yang penuh makna’ semua manusia dilahirkan
dengan kemampuan untuk mengubah hidup orang lain. Mari bersama-sama mewujudkan
mimpi adik-adik disudut negeri untuk mendapatkan pendidikan yang layak”
ucapnya.
Kami
dibagi beberapa kelompok agar bisa memasuki setiap sekolah yang ada di Alas
Rajeh. Ketika kami sampai disekolah, kami disambut dengan senyuman ceria dan
wajah polos murid-murid, mereka mengantarkan kami ke ruang kepala sekolah. Kami
disambut baik oleh kepala sekolah. Namun ada yang membuat hati kami tertegun
ketika kami memasuki ruangan kelas yang hanya ada 8 murid. Bahkan ada yang
hanya 3 murid, tetapi itu tidak menyurutkan semangat mereka, bahwa untuk buka
pegangan guru sekolah pun cuma mempunyai 1 disetiap mata pelajaran. Muridpun
sama mereka hanya membawa beberapa buku tanpa sampul dan agak lusuh. Bahkan
guru yang ada disekolah-sekolah tersebut jumlahnya tidak lebih dari 10, entah kata apalagi bisa
merangkainnya yang paling membuat hati kami bergetar adalah mereka harus
belajar dengan ruangan kelas yang hampir saja mau roboh. Mungkin kalau ada hujan
lebat kelas itu akan roboh, mereka tetap semangat belajar entah apa yang ada di
hati mereka takut kan? Kitapun tak tau.
Kondisi
tersebut menjadi kondisi yang cukup lumrah di daerah terpencil tapi di satu
sisi menjadi hal yang tabu di perkotaan. Tak banyak yang mengetahui atau peduli
dengan nasib pendidikan di perbatasan yang bernasib malang karena tak dapat
memperoleh pendidikan bermutu. Tetap semangat nak kalian penerus bangsa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar